Alfred Russel Wallace spent 15 months in Borneo from November 1854 to January 1856. [76] Surat keduanya, tertanggal 22 Desember 1857, mengatakan betapa senangnya Darwin mengetahui Wallace berteori tentang penyebaran, dan menambahkan bahwa "tanpa spekulasi tidak ada pengamatan yang baik dan asli" sambil berkomentar bahwa "Saya yakin kalau saya melangkah lebih jauh daripada Anda". Awalnya Wallace melihat isu tersebut sebagai suatu hal kebebasan pribadi; tetapi setelah mempelajari beberapa statistik yang disediakan oleh para aktivis anti vaksinasi ia mulai mempertanyakan kefektifan vaksinasi. Karena Wallace lahir di Monmouthshire, beberapa sumber telah menganggapnya sebagai orang Wales. Tidak lama setelah itu Wallace menjadi seorang spiritualis. Salah seorang biografer mengemukakan bahwa guncangan emosi yang ia alami beberapa bulan sebelumnya, ketika tunangan pertamanya memutuskan pertunangan mereka, berkontribusi terhadap penerimaannya akan spiritualisme. The first complete online edition of the writings of Alfred Russel Wallace, https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alfred_Russel_Wallace&oldid=17958060, Halaman yang berisi templat London Gazette dengan parameter yang tidak digunakan lagi, Artikel Wikipedia yang memuat kutipan dari Encyclopaedia Britannica 1911 dengan rujukan Wikisource, Halaman yang menggunakan pranala magis ISBN, Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan, Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan Februari 2021, Artikel Wikipedia dengan penanda Botanist, Artikel Wikipedia dengan penanda WorldCat-VIAF, Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons, Wikimedia Commons memiliki media mengenai, Menjabat sebagai ketua divisi antropologi dari. Ketika ia melihat melalui teleskop tersebut, salah satu objek terlihat lebih tinggi daripada yang lainnya sehingga memperlihatkan adanya kelengkungan permukaan bumi ini. Kedua objek berada pada ketinggian yang sama di atas permukaan air dan ia memasang teleskop di sebuah jembatan juga dengan ketinggian yang sama di atas permukaan air. Tidak seperti Darwin, Wallace memulai kariernya sebagai seorang naturalis keliling yang telah percaya akan adanya transmutasi spesies. Garis tersebut membagi kepulauan Indonesia menjadi dua bagian yang berbeda: bagian barat di mana sebagian besar faunanya berasal dari Asia, dan bagian timur di mana faunanya mencerminkan Australasia. The Wallace Line or Wallace's Line is a faunal boundary line drawn in 1859 by the British naturalist Alfred Russel Wallace and named by English biologist Thomas Henry Huxley that separates the biogeographical realms of Asia and Wallacea, a transitional zone between Asia and Australia. Antara tahun 1840–1843, Wallace melakukan survei tanah di pedesaan Wales dan Inggris bagian barat. [8] Namun beberapa sejarawan mempertanyakan hal ini karena tidak ada seorang pun dari orangtuanya yang berasal dari Wales, keluarganya hanya tinggal sebentar di Monmouthshire, penduduk Wales yang dikenal oleh Wallace pada masa kecilnya menganggapnya sebagai orang Inggris, dan karena Wallace sendiri secara konsisten menyebut dirinya sebagai orang Inggris bukannya Wales (bahkan ketika menulis tentang kehidupannya di Wales). Pada bulan Februari 1858, Wallace telah diyakinkan dengan penelitian biogeografinya di Kepulauan Melayu tentang realitas evolusi. I was surprised to see Bill Bailey speaking Indonesian – calling himself orang lucu (funny guy) to the Sultan of Ternate as he presented a gift-box of French biscuits on this volcanic island where Wallace stayed. Seorang ahli biologi yang juga berasal dari Inggris dan bernama Thomas Henry Huxley, memberi nama kedua garis pada peta tersebut dengan nama garis … Karya Wallace yang ekstensif dalam biogeografi membuatnya sadar akan dampak aktivitas manusia terhadap alam. Darwin at once responded by publishing Wallace's essay alongside his own accounts of the theory. Dia meninggalkan London pada tahun 1837 untuk tinggal bersama dengan William dan bekerja magang padanya selama enam tahun. [103] Natural History Museum, London, mengkoordinasikan acara-acara peringatan seabad Wallace di seluruh dunia dalam proyek 'Wallace100' pada tahun 2013. Tidak ada keraguan bahwa ia adalah salah seorang penjelajah sejarah alam terbesar dari abad ke-19. Authorities on the island of Ternate have now named a street after Wallace and want to rebuild his former home. Dalam The Geographical Distribution of Animals (1876) ia menulis, "Kita hidup dalam suatu dunia yang miskin secara zoologi, di mana semua bentuk yang paling besar, dan paling ganas, serta paling aneh telah menghilang baru-baru ini. Ia meyakini bahwa tanah pedesaan seharusnya dimiliki oleh negara dan disewakan kepada orang-orang yang akan memanfaatkannya dengan cara apa pun yang menguntungkan sebagian besar orang sehingga dapat mematahkan kekuasaan yang sering disalahgunakan oleh para tuan tanah kaya dalam masyarakat Britania. [18] Pada tahun 1848, Wallace dan Henry Bates berangkat menuju Brasil dengan kapal Mischief. Hal ini dinyatakannya dalam otobiografinya di kemudian hari: Menurut otobiografi Wallace, ia sedang terbaring di ranjang karena sakit demam saat memikirkan gagasan Thomas Malthus tentang pengujian positif (positive check), yang mana menaikkan tingkat kematian, pada pertumbuhan populasi manusia dan timbul gagasan tentang seleksi alam. As Bailey followed Wallace’s routes through Borneo, Sulawesi and the Spice Islands, he pulled out his copy of Wallace’s book The Malay Archipelago and explained some of the theories – including the Wallace line – a boundary between two very zoologically different regions in the Archipelago. Alfred Russel Wallace's 1869 account of his travels and observations in what is today Indonesia and that occurred mostly in 1858, the year that he and Darwin published on the Theory of Evolution. Alfred Russel Wallace OM FRS (lahir 8 Januari 1823 – meninggal 7 November 1913 pada umur 90 tahun) dikenal sebagai seorang naturalis, penjelajah, geografer, antropolog, dan ahli biologi dari Britania Raya. ... Wallace telah, saya pikir menempatkan hal tersebut dengan baik; dan menurut teorinya berbagai ras hewan domestik telah cukup berkembang menjadi spesies." [164][165] Pada 24 Januari potret dirinya diresmikan di aula utama museum tersebut oleh Bill Bailey, seorang pengagum beratnya. Setelah 26 hari di laut, kargo kapal tersebut terbakar dan awak kapal terpaksa meninggalkan kapal. [butuh rujukan], Ia hanya menuliskan tanggapannya tentang Mars secara singkat dalam buku ini, dan pada tahun 1907 Wallace kembali ke topik tersebut dengan sebuah buku berjudul Is Mars Habitable? Halaman ini terakhir diubah pada 10 Februari 2021, pukul 18.34. Yang kedua adalah pengenalan kesadaran pada hewan yang tingkatannya lebih tinggi. [43] Pada tahun 1898, Wallace menuliskan sebuah makalah yang memperjuangkan suatu sistem uang kertas murni, tanpa didukung oleh perak atau emas, yang mana membuat Irving Fisher (seorang ekonom) sangat terkesan sehingga ia mendedikasikan buku Stabilizing the Dollar karyanya pada tahun 1920 kepada Wallace. Selain itu belum ada orang yang cukup mengetahui mengenai sistem imunitas manusia untuk memahami bagaimana vaksinasi bekerja. [31], Setelah setahun berpacaran, pada tahun 1864 Wallace bertunangan dengan seorang wanita muda yang dalam otobiografinya hanya diidentifikasikannya sebagai "Miss L". The New York Times menyebutnya "yang terakhir dari para raksasa dalam kalangan intelektual hebat yang antara lain meliputi Darwin, Huxley, Spencer, Lyell, dan Owen, yang penyelidikan beraninya merevolusi dan mengevolusi pemikiran abad ini." Ia juga sangat dipengaruhi oleh Vestiges of the Natural History of Creation, sebuah karya Robert Chambers yang sangat kontroversial tentang ilmu pengetahuan. Ia paling dikenal karena pemahamannya akan teori evolusi melalui seleksi alam; makalahnya tentang subjek tersebut diterbitkan bersama-sama dengan beberapa tulisan Charles Darwin pada tahun 1858. [2] Wallace adalah salah seorang pemikir tentang evolusi dari abad ke-19 dan telah memberi banyak kontribusi lainnya untuk pengembangan teori evolusi di samping menjadi rekan penemu seleksi alam. Status keilmuan dan sosial Darwin jauh lebih tinggi daripada Wallace sehingga dianggap tidak mungkin, tanpa peranan Darwin, pandangan Wallace tentang evolusi akan diperhatikan secara serius. We left before dawn, so as not to disturb the birds and after a one hour trek the sun was bursting above the sea as we reached the spot where the birds ‘played’ before disappearing into the forest to forage. "[132] Wallace awalnya tertarik pada topik tersebut karena filosofi antroposentris yang dipegangnya membuat ia cenderung untuk percaya akan keunikan manusia di alam semesta ini.[133]. [168] Patung tersebut disumbangkan oleh A. R. Wallace Memorial Fund,[169] dan dipahat oleh Anthony Smith. Alfred Russel Wallace (1823-1913) and Charles Darwin (1809-1882) are honored as the founders of modern evolutionary biology. Kesimpulannya bahwa "Setiap spesies telah ada ke dalam eksistensinya secara bertepatan dalam ruang dan waktu dengan suatu spesies yang serumpun" kemudian dikenal sebagai "Hukum Serawak". [28], Pada tahun 1862, Wallace kembali ke Inggris, di mana ia tinggal bersama Fanny Sims, saudarinya, dan Thomas suaminya. Beberapa teman Wallace mengemukakan bahwa ia akan dimakamkan di Westminster Abbey, tetapi sang istri menuruti permintaannya dan memakamkannya di pemakaman kecil di Broadstone, Dorset. Wallace mengklasifikasikan pulau menjadi tiga jenis yang berbeda. A very impressive 1.5 meter tall bust of Wallace on a 2.6 meter high plinth was inaugurated on the 21st February 2019 at the well known Tangkoko Nature Reserve in north-east Sulawesi, Indonesia. Baru-baru ini sosoknya menjadi agak lebih jelas dengan diterbitkannya beberapa buku biografi tentangnya, serta berbagai antologi tulisan-tulisannya. [68], Makalah tersebut mengguncang keyakinan Charles Lyell yang menganggap bahwa spesies tidak mungkin berubah, atau kekal. Dan ia sampai pada keyakinan bahwa penurunan angka insiden cacar yang selama itu dikaitkan dengan vaksinasi, pada kenyataannya, merupakan akibat dari higienitas yang lebih baik dan perbaikan dalam sanitasi publik. [161] Ada juga sebuah situs web yang dibuat sebagai dedikasi untuk keilmuan Wallace. Komunikasi dengan Wallace yang sedang berada jauh di kepulauan Melayu tidak mungkin dilakukan tanpa keterlambatan selama beberapa bulan, maka ia tidak ambil bagian dalam publikasi yang cepat ini. Tujuan mereka adalah mengumpulkan spesimen serangga dan hewan lainnya di hutan hujan Amazon untuk koleksi pribadi, menjual duplikatnya kepada museum dan kolektor sekembalinya di Britania agar dapat membiayai perjalanan tersebut. Pada tahun 1880-an, evolusi diterima secara luas di kalangan ilmiah, tetapi Wallace dan August Weismann hampir-hampir merupakan satu-satunya di antara para biolog terkemuka yang percaya bahwa seleksi alam adalah kekuatan pendorong utama di baliknya. Alfred Russel Wallace (1823-1913) Alfred Russel Wallace (8 January 1823 – 7 November 1913) was a British naturalist, explorer, geographer, anthropologist and biologist. Pada tahun 1986 Royal Entomological Society of London mengangkat suatu ekspedisi selama setahun ke, Sekelompok pulau di Indonesia dikenal sebagai kawasan biogeografis.
Home Remedies To Stop Puppy Biting, Schuyler Bradley Shooter, Best Elac Speakers, Max's Words Journeys Pdf, Empty Salna Yummy Tummy, Crosshatch Triggerfish Breeding, Xavc S Vs Mp4, Technology Vs Magic Fanfiction, Peste Noire Band, Yugioh Wind Support,
Leave a Reply